Rabu, 28 Oktober 2009

walau mungkin apa pun

mungkin aku nggak pernah membenci siapa pun. walau kayak apa pun. walau mau ngelakuin apa pun. nyakitin atau bagaimana pun. mungkin aku berusaha memahami semua sebagai sifat manusia yang wajar. semenyebalkan apa pun.
mungkin banyak orang yang buru-buru menilai sesuatu. walau mereka nggak tau sebenernya ada niat apa di balik itu. pada barang, orang lain, atau apa pun. terburu-buru bilang bagus, atau apa pun. terburu-buru bilang jelek atau apa pun.
mungkin banyak orang yang pikirannya sama sempitnya dengan cara dia menduga. walau dia nggak nggak tau seberapa nggak adilnya itu. menyama ratakan semuanya sebatas apa pandangan dia. kayak apa pun orang itu.
mungkin semua itu wajar. walau sepertinya agak jahat. agak nggak adil, sentimentil atau apa pun.

apakah didikan orang tua akan membentuk karakter yang berbeda jika pada anak yang berbeda?
aku cinta kok sama mereka, tapi kadang aku nggak suka sama cara mereka. mendidik aku. nggak pernah kah terpikir buat mengerti aku? kesel ngeliat aku kayak gini terus? terus marah, dan mencap aku apa aja yang jelek karena aku nggak seperti yang kalian mau. kalian sama aja sama orang yang sok mengerti aku. orang-orang yang nganggep aku buruk karena ngeliat aku dari luar aja.
tapi kalian adalah orang tua. yang nggak bisa aku pilih, ingin yang seperti apa. bukankah kalian yang membentuk aku? berlaku apa saja pada anak, seolah kehidupan kami ada di tangan kalian. dan kami, seburuk apapun yang di sebut orang tua itu, aku punya kewajiban untuk menghormati. susah kah itu? aku masih seorang anak. aku belum tau betapa susah nya menjadi seorang ayah dan seorang ibu. mari kita sama-sama saling memahami peran masing-masing. peran ku sebagai anak, peran kalian sebagai orang tua.
dan jangan menjudge aku apa-apa yang buruk. aku nggak buruk seperti itu kok. aku pingin ketika semua orang di dunia mulai nggak sepaham sama aku, cuma kalian yang mengerti. cuma kalian yang tau hati ku. peasaanku. niatku. karena kalian orang tua. dan aku nggak pernah punya niat membuat kalian malu. terpuruk. marah. karena aku anak.

Senin, 26 Oktober 2009

...

pernah nggak sih rasa sakit hati itu ketuk pintu dulu sebelum dateng.
sehingga aku boleh memilih buat membukakannya atau engga..
seyakin apapun aku sama kedatangannya tetep aja aku nggak pernah siap.
aku seperti kehilangan pegangan..
orang yang aku percaya dan harus aku percaya nggak pernah melihat seberapa kuatnya hati ini buat mempertahankan semua.
kenapa aku harus ngerasa kayak gini lagi ?
aku uda bosen disakitin terus.
mungkin aku bakal selalu maafkan,
tapi tentu aja kamu punya hati buat menjaga perasaan aku kan ?
nggak tau harus ngomong apa lagi.
tapi kenapa sih nggak pernah mencoba ngelakuin hal yang sama,
hal yang membuat aku ngerasa spesial.
ngerasa nggak sendirian.

Rabu, 21 Oktober 2009

living with a wrong man

I want to come back when the mistake had not happened..
when the storys not yet running
because when I realized now, suddenly everything was dark
should be with the wrong people.
through a long time with him...
I dont think that all I do for him in vain.
questions come ..
why should I?

Sabtu, 17 Oktober 2009

HUT Yogyakarta




This year Yogyakarta celebrates 253th birthday. Celebration of "Jogja Java Carnival" was held along the Malioboro street. Saturday, October 17, 2009. Such activities are held annually. in addition to promoting the city of Yogyakarta as a tourism city-educated these activities to preserve the existing imperial tradition, the Kasultanan Ngayogyakarta.

carnival participants consisted of 25 groups, from platoon core, bergada soldiers, the foreign student community, artists from Iran and Korea, as well barongsai arts groups, began to move from Taman Parkir abu Bakar Ali, and ends at the Alun-Alun Utara. In the North Square of the organizing committee has prepared a stage as a place of honor and the end of the carnival.

Participants carnival attractions last show before the Governor of Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono (HB) X, Yogyakarta Mayor Herry Zudianto, Deputy Mayor of Yogyakarta Haryadi Suyuti, and a number of officers within the City Government of Yogyakarta which comes with wearing "surjan"(Javanese traditional clothes for men) or "kebaya" for women.

thousands of people crowded along Malioboro to watch these event.

Jumat, 16 Oktober 2009

the empty things

the seconds passed.
the future will be past.
always feel left behind..
everyone cheered with delight
while I'm still right here hold all the empty things
lonely
think about peoples who have run away


you seem nice,
always beside me
but in fact you were not there


I hold you, but not your heart
i dont know what to do
I want this darkness gone soon
passed into blinding rays of the sun
I do not want to be here on my own weak
friends who dont know nothin could only take a joke
my fake smiles

Kamis, 15 Oktober 2009

I really want to help

let it go, means losing everything

Dont released something when you think will get a better... sometimes, God had other plans. And we are just an ordinary man, who live in His destiny. Thankful that God has given, we may not be given a second chance to have that gift.

black cloud covered the sky

;;