Minggu, 12 September 2010

singkat

kepergian orang terdekat, membuat aku terus-terusan berpikir tentang kematian.
bagaimana nanti kalau aku mati , seperti apa rasanya , kapan itu terjadi.
papa meninggal dengan indah dan tenang sekaligus meninggalkan luka yang dalam bagi orang-orang yang tak bisa apa-apa di sini.
apakah aku akan menjadi orang yang seberuntung plus sejahat itu ketika meninggal nanti ?
kebaikan memang tidak didapat dengan keberuntungan, namun keburukan mungkin adalah keberuntungan yang bersifat negatif.
karena orang berusaha baik, belum tentu lepas dari keburukan.
sekarang papa ngga ada. Bolehkah aku tetap hidup di jiwa seorang cewek berumur 20 taun yang masih suka main dan bersenang-senang ?
atau pira-pura kuat di depan orang supaya di anggap dewasa?
yang jelas aku hanya ingin melupakan semua seolah tidak terjadi apa-apa dengan cara membahagiakan diri sendiri.
bagaimana kalau sewaktu-waktu aku mati ?
apakah bertemu papa ? atau tidak ?
papa, aku ingin bilang kalau hidup memang berat..

0 komentar:

Posting Komentar